SHARE
Komisi I DPRD Tuban saat Rapat Kerja dengan Direksi RSUD dr. R. Koesma Tuban

DPRD TUBANKomisi I DPRD Kabupaten Tuban kembali mengundang Direksi RSUD dr. Koesma Tuban untuk menanyakan perkembangan pembangunan gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu (IPIT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Koesma Tuban. Senin (05/08).

Tak hanya direksi, namun juga rekanan, hingga PPTK juga dihadirkan dalam rapat yang digelar di ruang rapat Komisi I tersebut.

Pimpinan rapat, sekaligus ketua Komisi I Fahmi Fikroni menjelaskan, koordinasi dengan semua pihak menjadi penting, agar pengerjaan bisa selesai sesuai jadwal. Meskipun progres pembangunan baru mencapai 0,4 %, namun kata Fahmi, hal tersebut sudah ideal dengan kondisi saat ini. “Kita sudah mendengar pernyataan dari kontraktor. Pengerjaan molor karena tanah yang berbatu. Jadi mereka kesulitan,” ungkap Fahmi. Di samping itu, juga perkara lahan yang sempat menemui kebuntuan. “Tapi sudah selesai perkara itu,” imbuhnya.

Diketahui, pengerjaan pembangunan IPIT RSUD dr. R Koesma Tuban ditargetkan 180 hari kalender. DPRD akan melakukan sidak dalam kurun waktu seminggu kedepan, untuk memonitor progres pengerjaan. “Kita kawal bersama, agar apa yang telah direncanakan bisa berjalan dengan baik dan sesuai target,” jelas Fahmi.

Suasana Rapat Kerja Komisi I DPRD Tuban dengan RSUD dr. R. Koesma Tuban

BACA JUGA : Komisi I DPRD Tuban Minta Pemkab Segera Selesaikan Masalah Lahan Untuk Pembangunan Gedung IPIT RSUD
BACA JUGA : Jelang Pengambilan Sumpah / Janji DPRD Tuban, Setwan Tuban Lakukan Beberapa Persiapan

Senada dengan Fahmi, Mukaffi Makki atau Gus Kaffi juga menyatakan hal senada. Menurutnya, pengerjaan IPIT adalah proyek strategis Pemkab. Pembangunan IPIT juga telah ditunggu oleh masyarakat Kabupaten Tuban. Untuk itu, dibutuhkan koordinasi yang intensif dengan semua pihak. “Jadi, kalau ada koordinasi, tidak akan ada rekanan yang pengerjaannya asal-asalan,” tegasnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Direktur RSUD dr. R Koesma Tuban Masyhudi mengatakan, pengerjaan gedung IPIT yang bernilai 54 Milyar rupiah ini telah ditenderkan sejak April lalu. Namun, persoalan lahan menjadi salah satu kendala yang mengakibatkan pengerjaan sempat tertunda.

Ia menegaskan, IPIT merupakan proyek strategis daerah untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan. Untuk itu, pelaksanaan dan kualitas bangunan harus dikerjakan dengan baik. “ Kami harap, pembangunan IPIT ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (Mj)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here