Home Berita DPRD Tuban Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI bersama Forkopimda

DPRD Tuban Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI bersama Forkopimda

0
SHARE
Foto : Thohirin/Humas

DPRD TUBAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban menggelar Rapat Paripurna Istimewa untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dalam rangka HUT RI Ke 75. hadir dalam Rapat Paripurna tersebut Bupati Tuban, Pimpinan dan Anggota DPRD, Sekda Tuban Dr Budi Utomo, bersama pimpinan OPD Pemkab Tuban. Jum’at (14/8/2020).

Pada kesempatan ini Presiden RI, Ir. Joko Widodo menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur menyerukan, agar peringatan HUT RI tahun 2020 menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengejar ketertinggalan melalui lompatan besar dengan melakukan tranformasi.

Mengingat hampir 215 negara tengah menghadapi Covid-19 yang membuat kemunduran ekonomi.

Negara-negara tersebut tanpa terkecuali, tengah dihadapkan permasalahan berupa pertumbuhan ekonomi minus belasan persen, sampai minus 17 %.

Sedangkan negara Indonesia di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 %, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 %.

Presiden Jokowi menekankan bangsa Indonesia perlu membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.

“Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar,” ungkapnya.

Meski di tengah pandemi Covid-19, bangsa Indonesia harus tetap bersyukur dalam memperingati 75 Tahun Indonesia Merdeka.

Lebih lanjut, pada usia ke-75 tahun ini bangsa Indonesia telah menjadi negara Upper Middle Income Country.

“25 tahun mendatang, di usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju,” seru Jokowi.

Politisi kelahiran kota Solo ini menerangkan, krisis yang melanda negeri memaksa masyarakat untuk merubah pola pikir dan etos kerja. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan.

Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional harus ditingkatkan.

“Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan,” tegasnya.

Di samping itu, sistem pendidikan nasional harus mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan, yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia, serta unggul dalam inovasi dan teknologi. Ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada tenaga medis dan semua pihak yang mendukung penanganan Covid-19.

Belajar dari krisis kesehatan tersebut, perlu adanya reformasi fundamental di sektor kesehatan.

Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat harus diutamakan melalui penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan.

Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran.

Presiden Jokowi mengingatkan tujuan besar yang ingin dicapai Bangsa Indonesia hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong, saling membantu, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia.

“Rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan, penuh toleransi dan saling peduli, sehingga masa-masa sulit sekarang ini bisa kita tangani secara baik,” tuturnya. (Adm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here