SHARE

DPRD TUBAN – Selasa 06 Pebruari 2018, Komisi B DPRD Kabupaten Tuban melaksanakan kunjungan kerja ke DPRD Kota Kediri dalam rangka Study Banding terkait Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kunjungan kerja yang dipimpin oleh Ketua Komisi B, Karjo, diterima Kabag Umum Sekretariat DPRD Kota Kediri, Drs. Moh Natsir Laka, MM dan Dinas UMK beserta Tenaga Kerja Kota Kediri, Kristianto, SH.

Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat -112,03derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat -7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 Km2. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut dengan tingkat kemiringan 0-40%. Kota Kediri merupakan salah satu Pemerintah Kota yang ada di wilayah propinsi Jawa Timur, yang terletak di wilayah selatan bagian barat Jawa Timur.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi dua bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana termasuk kawasan lahan kurang subur karena sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m) sedangkan lahan yang relatif subur berada di bagian timur sungai dengan relief tanah yang datar.

Terkait UMKM (Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah) di Kota Kediri terdapat sebanyak 5.600 UMKM, namun hanya 1.000 UMKM yang lebih maju dan dalam binaan KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) selebihnya enggan diajak maju dan berkembang. Untuk menyadarkan para pemilik UMKM yang masih enggan diajak berkembang, KADIN selaku Pembina juga gencar mengadakan serangkaian sosialisasi terhadap UMKM dan pemilik modal agar saling berkontribusi.

“Dari 5.600 UMKM yang terdata, hanya 1.000 yang jadi binaan KADIN. Sisanya terkendala masalah modal dan keinginan UMKM sendiri yang malas dan repot mengurus izin legal usahanya.” Jelas Kepala Dinas UMK dan Tenaga Kerja Kota Kediri, Kristianto, SH.

Natsir sebagai pemilik UMKM usaha makanan kripik jamur, berhasil meraih juara 1 KADIN Award 2017, mengaku bahwasanya modal adalah kendala utama bagi para UMKM rintisan. Namun untuk mengatasi hal tersebut, Natsir menggunakan strategi penjualan online dengan melakukan pemasaran lewat internet dengan sistem pre-order yang mana pembeli harus melakukan pemesanan terlebih dahulu kemudian membayar transaksi, selanjutnya baru kripik jamur dikirim kepada buyer atau konsumen tersebut.

Berdasarkan pengamatan detikcom di lokasi, KADIN Kota Kediri juga memberikan penghargaan terhadap Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar sebagai bapak UMKM Kota Kediri karena telah giat berperan dalam menghidupkan UMKM. Tak hanya Wali Kota, pihak Bank Indonesia, Universitas Swata dan penggiat UMKM juga mendapat penghargaan dari KADIN Award, yang baru pertama kali digelar di Kota Kediri. (Adm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here