DPRD TUBAN – Hari ini DPRD Kabupaten Tuban terima dua kunjungan kerja DPRD yaitu dari Badan Anggaran DPRD Kabupaten Jepara dan Komisi C DPRD Kota Surabaya di ruang Paripurna(20/2)
Dalam kunjungan yang diterima Kabag Keuangan, Dra Kasmuah dan Kabag Humas, Sri Hidajati, S.Sos dihadirkan nara sumber Didik Imam, M.AP, Kabid Anggaran dari BPKAD Kabupaten Tuban.
Rombongan Banggar DPRD Kabupaten Jepara yang diketuai Purwanto, Wakil Ketua Banggar dalam forum tersebut menanyakan tentang mekanisme E planning dan E budgeting, prediksi dana silpa serta bagaimana penyelesaian jika terjadi defisit anggaran. Dijelaskan oleh Didik Imam bahwa dengan E Planning maka semua harus terukur dan signifikan. Data harus up date dan real time sehingga berbagai prediksi lebih signifikan tidak meleset jauh. Demikian juga dengan dana silpa yang berpengaruh pada penganggaran kegiatan pada tahun berikutnya. Anggaran yang sehat adalah jika silpa rendah atau seminimal mungkin. Terkait dengan defisit bahwa Kabupaten Tuban belum pernah mengalami defisit sehingga tidak dapat memberikan referensi tentang langkah penutupan anggaran tetapi dijelaskan oleh Didik Imam bahwa dengan perencanaan yang terukur dan koordinasi serta rekonsiliasi data yang real time dengan OPD-OPD menjadi langkah prediktif agar tidak terjadi defisit.
Syaifuddin Zuhri, Ketua Komisi C Kota Surabaya menanyakan tentang pengelolaan Dana Alokasi Khusus yang sering tidak optimal. Disampaikan oleh Didik Imam bahwa memang untuk anggaran DAK ini sering terkendala pada berbagai aturan teknis dari instansi pembina yang sering berubah dan terlambat. Ini menjadi tantangan bagi OPD untuk dapat segera adaptif terhadap perangkat aturan yang sering terlambat. Untuk tahun ini karena dana BOS dikeluarkan dari DAK sehingga terjadi penurunan pendapatan tapi tidak begitu signifikan karena naiknya beberapa pos pada pendapatan. (Adm)
