DPRD TUBAN – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban melaksanakan Monitoring atau Evaluasi Pendidikan yang kali ini dilaksanakan di SDN Trutup 1 Kecamatan Plumpang, Tuban. Jum’at (5/10). Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala sekolah SDN Trutup 1, Dinas Pendidikan Kecamatan Plumpang, Wakil Ketua DPRD, Ketua Komisi C beserta Anggota Komisi C serta Guru dan Karyawan SDN Trutup 1 Plumpang.
Ketua Komisi C DPRD Tuban, Mar’atun Sholichah menyampaikan tujuan Komisi C melaksanakan kunjungan kerja tersebut untuk mengevaluasi Pendidikan yang ada di SDN Trutup 1 ini. Baik dari prestasi dari Akademik maupun NonAkademik, kegiatan mengajar, keluhan, saran maupun yang lainnya.
“Kami ingin mengetahui prestasi yang telaj didapat, sehingga nantinya akan memunculkan bakat-bakat yang terpendam dari diri siswa” ucap wakil rakyat asal Kembangbilo itu.
Disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN Trutup 1, Suparman menyamaikan bahwa di SDN Trutup 1 tersebut memiliki jumlah murid sebanyak 234 Siswa, Guru PNS 9, Honorer 5, dan yang mendapat dari dana APBD untuk GTT berjumlah 3 Guru.
Untuk wujud fisik, dari dana APBD hanya mendapatkan berupa gedung perpustakaan saja, sementara untuk buku-buku tidak didapatkan. Sehingga buku-buku yang tersedia saat ini di perpustakaannya hanya buku-buku lama karna tidak ada biaya untuk menambah buku-buku yang baru.
“Karena kendala biaya, sehingga buku yang tersedia saat ini buku-buku lama, siapa tau dari Komisi C ini bisa membantu untuk menambah buku-buku baru untuk perpustakaan sekolah disini”. ujar Kepala Sekolah SDN Trutup 1 Suparman.
Terkait prestasi, Suparman menjelaskan bahwa selama tahun 2018 ini SDN tersebut telah mendapatkan 8 Piala yang didapat dari Lomba Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN). Lomba-lomba yang diikuti meliputi Tenis, Volly, Catur, dan lainnya yang diikuti di Kecamatan maupun Kabupaten.
“Hal pertama yang kami kejar adalah Mental dan Karakter, sehingga semangat siswa untuk meraih juara itu ada” ucap Suparman.
“Bukan hanya orientasinya, tapi bagaimana perbaikan karakter anak-anak. Karena landasan anak-anak untuk mewujudkan suatu karya atau seni yang lebih baik itu didasari dengan karakter yang baik.” Tambahnya
Salah satu Guru Honorer juga memberikan tambahan, yang mana menceritakan keluhannya selama menjadi GTT tersebut. Slamet seorang guru PAI, mengaju merasa berat dengan pendapatan yang diberikan saat ini, karena lebih dari 10 tahun ia mengabdi di SDN tersebut namun Gaji yang diterima hanya 100 ribu perbulannya. Baru di Tahun ini beliau merasakan gaji yang bernilai 750 Ribu perbulannya dan itu karena desakan Wakil Rakyat kepada Pemerintah Kabupaten.
“Harapan saya supaya upah yang diberikan setara dengan P3K atau UMR untuk meringankan beban kami”. Harapan Slamet kepada Komisi C pada saat itu.
Sementara Wakil Ketua DPRD Tuban, Hj. Tri Astuti juga menyampaikan dalam pertemuan tersebut bahwa terkait Guru Honorer, wakil rakyat sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan nasib GTT/PTT di Tuban ini. Melalui kegiatan Adkasi, wakil rakyat asal plumpang itu melakukan desakan kepada DPR RI untuk merevisi undang-undang terkait ASN ini. Sehingga nantinya GTT/PTT yang sudah berpengabdian lama bisa diangkat baik perjenjang maupun dengan cara lain.
“Kemarin saya mewakili Ketua DPRD untuk melaksanakan Adkasi, disana saya mendesak Kepada DPR RI terutama terkait GTT/PTT. Pokoknya masalah ini akan terus kami perjuangkan” ungkap Wakil Ketua DPRD Tuban yang baru dilantik pada 24 September lalu. (Adm)