DPRD TUBAN – Dalam usaha meningkatkan potensi pengolahan pertanian di Kabupaten Tuban, Komisi B DPRD Tuban lakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Rembang, Jum’at (19/1). Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Tuban, Rudi Harianto, diterima oleh Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Rembang dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang Pemgolahan Pertanian yang ada di Kabupaten Rembang.
Secara geografis, Kabupaten Rembang terletak diujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui oleh jalan Pantura (Pantai Utara) yang menjadi gerbang antara Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Secara umum, kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum ± 70 Meter di atas permukaan laut.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, Suratmin, menjelaskan bahwa terkait pengelolaan pertanian di Kabupaten Rembang dari target 549.267 ton, prakiraan produksi padi dapat mencapai 549.997 ton. Untuk itu, petani Desa Joho Kecamatan Sale, Rembang menolak kebijakan Impor beras.
“Panen kali ini adalah masa tanam ketiga (MT3). Diwilayah ini, irigrasinya sangat bagus di tunjang sumber air dari sumber semen. Dan di MT3 inilah yang menjadi andalan para petani setempat”. Ujar suratmin yang dikatakan oleh ketua kelompok tani Desa Joho saat panen raya padi hibrida.
Selain itu program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) di Kabupaten Rembang, juga di alokasilan di tiga Kecamatan, yakni Sale, Kaliori, dan Pamotan yang masing-masing 500 Hektar, setiap hektarnya mendapatkan Rp. 3.6 Juta untuk kebutuhan benih hingga pestisida petani.
“Petani di Kecamatan Sale ini sangat beruntung. Pasalnya, cuaca pas dan minim gangguan hama. Di tambah lagi harga jual di pasaran cukup tinggi”. tambahnya.
Di akhir acara, pimpinan rombongan, Rudi Harianto menyampaikan terima kasih atas apa yang telah di sampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, sehingga dengan di dapatnya pengetahuan di Kabupaten Rembang ini dapat diterapkan di Kabupaten Tuban khususnya di bidang Pertanian. (Adm)
